KISAHNABI ILYAS Mencegah Penyembahan BAAL di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.

Mengapa Nabi Ilyas Lari Ke Sungai Kerit – Nabi Ilyas adalah salah satu nabi yang dikenal sepanjang masa. Ia dikenal sebagai orang yang saleh dan takut akan Tuhan. Ia adalah salah satu dari 12 nabi utama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. Kisah tentang Nabi Ilyas berasal dari Perjanjian Baru di Alkitab. Alkitab menceritakan bahwa ia adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Nabi Ilyas menyampaikan pesan-Nya dengan tegas, tetapi tidak ada yang mendengarkan. Ia menyampaikan pesan-Nya tentang mengikuti Allah yang sejati dan meninggalkan jalan-jalan yang ditunjukkan oleh para pemimpin pada saat itu. Ketika orang-orang tidak mendengarkan pesan-Nya, Nabi Ilyas menjadi sangat marah dan frustrasi. Ia sangat marah karena orang-orang tidak mengikuti pesan-Nya. Ia merasa seolah-olah ia telah gagal dalam misinya untuk menyampaikan pesan-Nya. Ia pun memutuskan untuk lari ke Sungai Kerit untuk menghindari tekanan yang ia alami. Tidak ada yang tahu pasti mengapa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit. Namun, beberapa teori menyatakan bahwa ia lari karena ia takut akan kemarahan yang dihadapinya. Ia mungkin juga takut akan siksaan fisik yang mungkin ia alami jika ia tetap tinggal di tempat sebelumnya. Selain itu, ada beberapa teori lain yang menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. Ia mungkin ingin menghindari konfrontasi dengan orang-orang yang tidak mengikuti pesan-Nya. Ia juga mungkin ingin mencari ketenangan di Sungai Kerit agar ia bisa memikirkan tentang kondisi yang sedang ia alami. Sebagian besar teori menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk menghindari konfrontasi dan kesulitan yang ia alami. Ia mungkin juga ingin mencari perlindungan dan ketenangan dari orang-orang yang tidak mengikuti pesan-Nya. Nabi Ilyas adalah seorang yang sangat saleh dan takut akan Tuhan, dan ia ingin menghormati dan menghormati pesan-Nya. Oleh karena itu, ia mencari tempat yang aman dan tenang untuk menyelesaikan masalah yang ia alami. Meskipun kita tidak tahu pasti mengapa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit, itu adalah bagian dari kisah yang sangat penting dalam sejarah Kristen. Nabi Ilyas adalah salah satu dari 12 nabi utama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. Ia adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Kisah ini juga menunjukkan bahwa kita semua membutuhkan tempat untuk melarikan diri dari masalah yang kita alami dalam hidup kita dan mencari perlindungan dan ketenangan dari Tuhan. Penjelasan Lengkap Mengapa Nabi Ilyas Lari Ke Sungai Kerit1. Nabi Ilyas adalah salah satu dari 12 nabi utama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. 2. Ia diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. 3. Orang-orang tidak mendengarkan pesan-Nya, yang membuatnya marah dan frustrasi. 4. Ia lari ke Sungai Kerit untuk menghindari konfrontasi dan tekanan yang ia alami. 5. Beberapa teori menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. 6. Ia ingin mencari ketenangan di Sungai Kerit agar ia bisa memikirkan tentang kondisi yang sedang ia Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Penjelasan Lengkap Mengapa Nabi Ilyas Lari Ke Sungai Kerit 1. Nabi Ilyas adalah salah satu dari 12 nabi utama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. Nabi Ilyas adalah salah satu dari 12 nabi utama dalam agama Kristen dan juga dikenal dalam Islam. Nama lengkapnya adalah Elija yang berarti “Tuhan adalah Tuhanku”. Dia dikatakan sebagai salah satu orang yang paling dikuduskan oleh Allah. Kisah Nabi Ilyas banyak diceritakan dalam Alkitab. Dalam Alkitab, Nabi Ilyas dikatakan telah menunjukkan kepada rakyat Israel yang berdosa bahwa Tuhannya adalah Allah yang satu. Dia menentang pemuja berhala yang dilakukan oleh raja Ahab dan istrinya Jezebel dan menuntut mereka untuk berbalik kepada Tuhan. Setelah banyak menghadapi tantangan dan penolakan dari rakyat Israel, Nabi Ilyas akhirnya meninggalkan Israel dan berlari ke Sungai Kerit. Dia meninggalkan Israel karena dia merasa tertekan oleh tantangan yang dihadapinya. Dia juga merasa bahwa dia tidak lagi dapat mengubah hati rakyat Israel untuk berbalik kepada Tuhan. Di Sungai Kerit, Nabi Ilyas berdoa kepada Tuhan untuk membawanya dari tekanan yang dialaminya. Dia berharap bahwa Tuhan akan menyelamatkannya dan memberinya kekuatan untuk melanjutkan pekerjaannya. Setelah berdoa, Tuhan mengirim malaikat untuk memberinya makanan dan air yang diperlukan untuk memulihkan kekuatannya. Setelah beristirahat selama tiga hari, Nabi Ilyas melanjutkan pekerjaannya untuk mengajak rakyat Israel untuk berbalik kepada Tuhan. Dia bahkan menghadapi pemuja berhala yang dilakukan oleh raja Ahab dan istrinya Jezebel dan berhasil mengalahkan mereka. Kisah ini menunjukkan bahwa Nabi Ilyas adalah seorang nabi yang sangat kuat dan berani. Dia tidak putus asa di saat tekanan yang dialaminya, tetapi berlari ke Sungai Kerit untuk berdoa kepada Tuhan. Ini menunjukkan bahwa dia seorang yang percaya dan berharap bahwa Tuhan akan menyelamatkannya dan membantunya menyelesaikan pekerjaannya. Ini juga menunjukkan bahwa Nabi Ilyas adalah seorang yang tahan banting dan memiliki iman yang kuat. 2. Ia diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Nabi Ilyas merupakan salah satu nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Ia adalah nabi yang beriman dan taat kepada Allah. Ia juga merupakan nabi yang diutus untuk memerintahkan bangsa Israel untuk mengikuti hukum Allah. Kisah Nabi Ilyas bisa ditemukan dalam Alkitab dan telah diketahui selama ribuan tahun. Dalam cerita ini, Nabi Ilyas dipilih oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Tujuannya adalah untuk mengingatkan mereka tentang kewajiban mereka untuk menyembah Allah dan mengikuti hukum-Nya. Nabi Ilyas sangat berani dan tekun dalam menyampaikan pesan-Nya. Namun, ia menghadapi banyak hambatan. Bangsa Israel tidak mau mendengarkan pesan-Nya dan mengabaikannya. Mereka masih menyembah berhala dan mengabaikan kewajiban mereka untuk mengikuti hukum Allah. Karena itu, Nabi Ilyas menjadi frustrasi dan menjadi sangat marah. Ia pun curiga bahwa Allah tidak lagi peduli dengannya. Oleh karena itu, Nabi Ilyas pun akhirnya melarikan diri ke sungai Kerit. Ia berharap bahwa dengan bersembunyi di sungai tersebut, ia akan mendapat petunjuk dari Allah. Ternyata, Nabi Ilyas mendapat petunjuk dari Allah. Allah menyampaikan bahwa Ia bersyukur atas keberanian dan kesetiaan Nabi Ilyas. Ia juga memberikan berkat kepada Nabi Ilyas dan menyampaikan bahwa Ia masih mengutuk orang-orang yang tidak mengikuti hukum-Nya. Jadi, Nabi Ilyas melarikan diri ke sungai Kerit untuk mencari petunjuk dari Allah dan menemukan jawaban atas alasan yang mendorongnya untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel. Allah memberikan berkat kepada Nabi Ilyas karena keberanian dan kesetiaannya dalam menyampaikan pesan-Nya. 3. Orang-orang tidak mendengarkan pesan-Nya, yang membuatnya marah dan frustrasi. Nabi Ilyas adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah kepada umat manusia. Nabi Ilyas dikenal sebagai seorang pejuang yang berani dan keras kepala. Ia dikirim untuk menyampaikan pesan Allah kepada umat manusia. Nabi Ilyas berhasil menyebarkan pesannya ke seluruh wilayah yang ditugaskan kepadanya. Namun, orang-orang enggan mendengarkan pesan-Nya. Mereka tidak menghargai dan mempertahankan kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Ilyas. Ini membuatnya marah dan frustrasi. Marah dan frustrasi Nabi Ilyas terlihat dari aksinya untuk melarikan diri ke Sungai Kerit. Ia tidak tahan melihat bahwa usaha-usahanya gagal. Ia melarikan diri dari orang-orang yang tidak mendengarkan pesannya. Ia tidak ingin terus berdebat dengan mereka. Dengan melarikan diri ke Sungai Kerit, Nabi Ilyas ingin melarikan diri dari masalah yang ia hadapi. Ia ingin tenang dan memperbaiki perasaannya. Mengingat situasi saat itu, ini adalah cara yang tepat baginya untuk menghindari orang-orang yang tidak mendengarkan pesannya. Dengan melarikan diri ke Sungai Kerit, Nabi Ilyas juga berharap bisa mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan dan konflik yang ia hadapi. Ia berharap bisa menemukan petunjuk dan inspirasi untuk menyelesaikan masalahnya. Kesimpulannya, Nabi Ilyas melarikan diri ke Sungai Kerit karena ia marah dan frustrasi karena orang-orang tidak mendengarkan pesan-Nya. Ia ingin melarikan diri dari situasi yang ia hadapi. Ia juga berharap bisa mendapatkan jawaban dan petunjuk untuk menyelesaikan masalahnya. 4. Ia lari ke Sungai Kerit untuk menghindari konfrontasi dan tekanan yang ia alami. Nabi Ilyas atau Elia adalah salah satu nabi yang tertulis dalam Alkitab. Ia dikenal sebagai seorang yang sangat berani dan dikagumi oleh banyak orang. Namun, terkadang ia juga harus berjuang melawan beberapa tekanan dan konfrontasi. Nabi Ilyas sendiri adalah seorang nabi Tuhan yang berjuang melawan kesesatan di Israel. Ia berjuang melawan raja Ahab dan istrinya, Ratu Isebel, yang menyembah berhala dan memaksa orang-orang di Israel untuk melakukan hal yang sama. Karena tekanan yang ia alami, ia akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dan bersembunyi di Sungai Kerit. Konfrontasi dan tekanan yang ia alami datang dari banyak sumber. Pertama, ia harus berjuang melawan Ratu Isebel, yang telah memerintahkan semua orang di Israel untuk menyembah berhala. Kedua, ia juga harus berjuang melawan orang-orang yang menentang pendapatnya tentang berhala. Ketiga, ia juga harus berjuang melawan para pemimpin agama yang berusaha untuk mempertanyakan kebenaran dari ajaran-ajarannya. Karena semua hal tersebut, ia akhirnya memutuskan untuk lari ke Sungai Kerit untuk menghindari konfrontasi dan tekanan yang ia alami. Di sini, ia dapat berlindung dari semua tekanan yang ia alami dan menikmati kebebasan, tanpa harus khawatir tentang siapa pun yang dapat mengancamnya. Di sini ia juga dapat memikirkan bagaimana ia dapat mengatasi semua masalah yang ia hadapi. Nabi Ilyas yang lari ke Sungai Kerit merupakan contoh nyata tentang bagaimana seseorang dapat berjuang melawan tekanan dan konfrontasi dalam kehidupan. Ia menunjukkan bahwa kita dapat melewati masalah dengan tetap bersikap tegar dan berjuang melawan semua tekanan dan konfrontasi yang ada. 5. Beberapa teori menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. Ilyas adalah seorang nabi yang dikirim ke Israel untuk memperingatkan rakyatnya tentang tindakan salah mereka dan melawan pemujaan berhala. Dia dianggap sebagai seorang pemberontak dan dikirim ke Sungai Kerit untuk bersembunyi dari para pengejarnya. Penggunaan istilah “Kerit” dalam Alkitab adalah sebuah lokasi yang memiliki arti khusus, dan dapat berarti “sungai” atau “tanah kecil”. Beberapa teori menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. Ia bersembunyi di sana dari para pengejarnya yang ingin membunuhnya. Namun, ada juga teori lain yang menyebutkan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mendapatkan ketenangan dan untuk menyembuhkan luka-luka yang ia derita. Ia mungkin mencari suatu tempat yang tenang di tepi sungai, di mana ia bisa menghabiskan waktu untuk bermeditasi dan berdoa. Ketika Nabi Ilyas bersembunyi di Sungai Kerit, ia juga dapat mencari perlindungan dari angin, hujan, dan suhu yang ekstrem. Ia juga dapat mencari makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Di Sungai Kerit, ia juga dapat menemukan teman-teman baik dan orang-orang yang mungkin dapat membantunya dalam penyembuhan. Kemudian, ada juga teori lain yang menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari ketenangan. Ia ingin mendapatkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan mencari jawaban atas pertanyaan yang pernah ia ajukan. Tempat ini juga mungkin menjadi tempat bagi Nabi Ilyas untuk melarikan diri dari dunia luar dan menyembuhkan luka-luka yang ia derita. Kesimpulannya, ada beberapa teori yang menyatakan bahwa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit untuk mencari suatu bentuk perlindungan. Tempat ini juga mungkin menjadi tempat bagi Nabi Ilyas untuk mendapatkan ketenangan dan pemahaman tentang dirinya sendiri, serta menyembuhkan luka-luka yang ia derita. Tempat ini juga menyediakan perlindungan bagi Nabi Ilyas dari angin, hujan, dan suhu yang ekstrem, dan memungkinkannya untuk menemukan makanan dan minuman yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. 6. Ia ingin mencari ketenangan di Sungai Kerit agar ia bisa memikirkan tentang kondisi yang sedang ia alami. Nabi Ilyas adalah salah satu nabi yang diutus ke Bani Israil untuk menyampaikan firman Allah. Ia adalah salah satu dari sedikit nabi yang Allah beri kemuliaan untuk meninggalkan dunia fisik dan hidup di alam yang lebih tinggi. Nabi Ilyas terlibat dalam konflik dengan raja Bani Israil, Ahab dan istrinya, Jezebel. Mereka berdua menyebarkan ajaran sesat dan mengingkari perintah Allah. Mereka menganiaya para penganut agama Allah dan mengabaikan perintah-Nya. Karena keteguhan Nabi Ilyas dalam menegakkan hukum Allah dan menolak ajaran sesat, raja Ahab dan istrinya, Jezebel, mengancam untuk membunuhnya. Sebagai respon terhadap ancaman ini, Nabi Ilyas melarikan diri dan berlari menuju Sungai Kerit. Ada beberapa alasan mengapa Nabi Ilyas melarikan diri dan berlari ke Sungai Kerit. Pertama, ia mencari perlindungan di sana. Sungai Kerit merupakan tempat yang aman dimana ia dapat menghindari ancaman raja Ahab dan Jezebel. Kedua, ia ingin meminta pertolongan kepada Allah. Nabi Ilyas tahu bahwa hanya Allah yang dapat menyelamatkannya dari situasi yang ia hadapi. Maka ia berlari ke Sungai Kerit untuk meminta pertolongan. Ketiga, ia ingin melakukan puasa. Puasa adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan pengabdian kepada Allah. Nabi Ilyas percaya bahwa puasa adalah cara yang efektif untuk menarik kemurahan Allah. Keempat, ia ingin meminta petunjuk dari Allah. Nabi Ilyas tahu bahwa ia perlu berdoa kepada Allah untuk mencari pencerahan. Kelima, ia ingin melarikan diri dari konflik dengan raja Ahab dan istrinya, Jezebel. Ia tahu bahwa ia tidak dapat menghentikan mereka, jadi ia memutuskan untuk melarikan diri dan berlari menuju Sungai Kerit. Keenam, ia ingin mencari ketenangan di Sungai Kerit agar ia bisa memikirkan tentang kondisi yang sedang ia alami. Di Sungai Kerit, ia dapat merenungkan situasi yang ia hadapi dan berpikir tentang cara terbaik untuk menghadapi masalah ini. Itulah mengapa Nabi Ilyas melarikan diri dan berlari ke Sungai Kerit. Melalui perjalanannya, ia dapat menemukan perlindungan, meminta pertolongan, melakukan puasa, meminta petunjuk, dan mencari ketenangan dalam situasi yang ia hadapi. 7. Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Kisah Nabi Ilyas adalah kisah yang sangat menarik tentang seorang tokoh dalam Alkitab yang dikenal sebagai Nabi Ilyas. Kisah Nabi Ilyas berasal dari Perjanjian Lama. Kisah ini menceritakan tentang bagaimana Nabi Ilyas berjuang melawan kuasa-kuasa dunia yang salah dan melawan Allah. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya yang benar dan bahwa kita semua harus mengikuti perintah-Nya. Mengapa Nabi Ilyas lari ke Sungai Kerit? Kisah ini dimulai ketika Nabi Ilyas mendapat perintah dari Allah untuk berbicara kepada raja Yerobeam dan menyuruhnya untuk meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah Allah saja. Nabi Ilyas menghadapi banyak tekanan untuk menuruti perintah raja Yerobeam dan tidak menyampaikan perintah Allah. Ketika Nabi Ilyas mendengar bahwa raja Yerobeam telah mengutus pasukannya untuk membunuhnya, ia lari ke Sungai Kerit. Nabi Ilyas melarikan diri ke Sungai Kerit karena ia takut. Ia takut akan konsekuensi yang akan ia hadapi jika ia tetap menyampaikan pesan Allah. Ia tahu bahwa raja Yerobeam akan menyiksanya jika ia tetap menyampaikan pesan Allah. Di Sungai Kerit, Nabi Ilyas mendapat perlindungan yang sesungguhnya dari Allah. Allah memberikan makanan dan air kepada Nabi Ilyas dan memberikannya perlindungan dari musuh-musuhnya. Inilah cara Allah memberikan semangat kepada Nabi Ilyas untuk menyampaikan pesan-Nya. Ketika Nabi Ilyas kembali dari Sungai Kerit, ia kembali untuk menyampaikan pesan Allah. Ia menghadapi raja Yerobeam dan menyampaikan pesan Allah dengan tegas. Nabi Ilyas berkata kepada raja Yerobeam, “Sesungguhnya Allah menyuruhmu meninggalkan penyembahan berhala dan menyembah Allah Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Ini menunjukkan bahwa kita harus mematuhi perintah Allah dan tidak takut akan konsekuensi yang mungkin kita hadapi. Nabi Ilyas menunjukkan bahwa kita harus percaya dan yakin pada Allah, dan bersedia untuk mengikuti perintah-Nya. Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik bagi kita untuk tidak takut akan konsekuensi yang mungkin kita hadapi jika kita mengikuti pesan Allah. Ketika kita mengikuti pesan-Nya, kita akan mendapat perlindungan dan pertolongan dari Allah. Kita juga akan mendapat kekuatan untuk menghadapi segala kesulitan yang mungkin kita hadapi. Kisah Nabi Ilyas adalah contoh yang baik untuk semua orang untuk mengikuti pesan-Nya. Ini menunjukkan bahwa kita harus menghormati dan mematuhi perintah Allah. Kita harus bersedia untuk mengikuti perintah-Nya meskipun kita takut akan konsekuensi yang mungkin kita hadapi. Kita harus percaya dan yakin bahwa Allah akan memberikan perlindungan dan pertolongan kepada kita jika kita mengikuti pesan-Nya.

DedikRiadin. KISAH NABI ILYAS Al-Yasa (Arab: ‫اليسسسع‬, Al Kitab: Elisa, Eliseus) (sekitar 885-795 SM) [1] [2] adalah seorang nabi yang tertera dalam Qur'an dan juga dianggap nabi oleh umat Yahudi dan Kristen. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 830 SM dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan orang-orang Amoria di Panyas, Syam.
Allah SWT berfirman “Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. Ingatlah ketika dia berkata kepada kaumnya Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Dewa Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’ Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret ke neraka, kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa. Dan Kami abadikan untuk Ilyas pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Yaitu Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?’ Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman!”. QS Ash-Shaaffat 123-132. Allah SWT berfirman “Dan Zakariyya; Yahya; Isa; dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang sholeh!”. QS Al-An’am 8. Perkampungan Nabi Ilyas AS Setelah zaman Nabi Dawud AS dan Nabi Sulaiman AS Baca Kisah Nabi Dawud AS Raja Bani Israil, ada seorang nabi baru yang diutus oleh Allah SWT, namanya Ilyas AS. Nabi Ilyas AS tinggal di negeri Isra’il, ketika negeri itu dipimpin oleh seorang raja yang kejam. Nama raja yang jahat itu adalah Ahab. Raja Ahab menyuruh orang Isra’il untuk menyembah patung dan dewa-dewa. Mungkin dialah raja Isra’il yang paling jahat. Oleh karena kejahatan Raja Ahab, Allah Yang Maha Esa menjadi marah. Allah SWT. menyuruh Nabi Ilyas AS pergi kepada Raja Ahab dan berkata “Selama dua atau tiga tahun tidak akan ada embun atau hujan sedikit pun, kecuali saya mengatakannya! Maka dari itu, bertaubatlah kepada Allah, dan sembahlah Allah!”. Kemudian Raja Ahab menjadi kesal dan marah kepada Nabi Ilyas AS dan berusaha untuk membunuhnya. Setelah itu Allah SWT berfirman kepada Nabi Ilyas AS “Pergilah ke anak Sungai Kerit dan bersembunyilah di sana. Engkau dapat minum dari anak sungai itu, dan burung gagak akan Kusuruh membawa makanan untukmu!”. Saat Nabi Ilyas AS dikejar-kejar oleh Raja Ahab dan bala tentaranya, Nabi Ilyas AS ketakutan dan bersembunyi di anak Sungai Kerit. Beliau minum dari anak sungai itu, makan roti dan daging yang dibawa oleh burung gagak setiap pagi dan setiap sore. Setelah beberapa waktu lamanya, anak sungai itu pun kering karena tidak ada hujan. Saat Nabi Ilyas AS disana, kemudian datanglah bala tentara Raja Ahab untuk membunuh Nabi Ilyas AS. Saat Nabi Ilyas AS dikejar-kejar oleh bala tentara Raja Ahab, Nabi Ilyas AS ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS. Ketika Nabi Ilyas AS bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa AS, pada saat itu Nabi Ilyasa AS masih seorang belia. Saat itu dia tengah menderita sakit kemudian Nabi Ilyas ASmembantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Nabi Ilyasa AS pun menjadi anak angkat Nabi Ilyas AS yang kemudian selalu mendampinginya dalam berdakwah. Namun Nabi Ilyasa AS saat itu belum dilantik menjadi seorang Nabi Allah, dia masih tinggal bersama orang tuanya dan suka membajak lembu dan sapinya. Kemudian Nabi Ilyas AS pergi dari rumah Nabi Ilyasa AS dan sampailah beliau di Kota Sarfat. Ketika Nabi Ilyas AS tiba di kota itu, ia melihat seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu api. Ketika itu Nabi Ilyas AS sedang merasa lapar dan haus dahaga. Lalu Nabi Ilyas as mendekati janda itu dan berkata “Ibu, tolong ambilkan sedikit air minum untuk saya!”. Ketika janda itu sedang berjalan untuk mengambil air itu, Nabi Ilyas As berseru “Ibu, bawakanlah juga sedikit roti!”. Janda itu menjawab “Maaf, Pak, saya bersumpah bahwa saya tidak punya roti. Saya hanya mempunyai segenggam tepung terigu di dalam mangkuk, dan sedikit minyak zaitun di dalam botol. Saya sedang mengumpulkan kayu api untuk memasak bahan yang sedikit itu supaya saya dan anak saya bisa makan. Itulah makanan kami yang terakhir; sesudah itu kami pun akan mati!”. “Jangan khawatir, Ibu!” kata Nabi Ilyas ASkepadanya. “Silakan Ibu membuat makanan untuk Ibu dan anak Ibu. Tapi sebelum itu buatlah dahulu satu roti kecil dari tepung dan minyak itu, dan bawalah kepada saya. Sebab Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang patut disembah, mengatakan bahwa mangkuk itu akan selalu berisi tepung, dan botol itu akan selalu berisi minyak sampai Allah SWT mengirim hujan ke bumi!”. Janda itu percaya kepada kata-kata Nabi Ilyas AS. Ia pergi untuk melakukan apa yang dikatakan Nabi Ilyas AS. Ia membuat roti kecil dan memberikannya kepada Nabi Ilyas Ilyas AS makan, dan janda itu membuat roti juga untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya. Hari berikutnya masih ada sedikit tepung dan sedikit minyak untuk membuat roti lagi. Seperti yang sudah dikatakan Allah SWT melalui Nabi Ilyas AS, mangkuk itu selalu berisi tepung, dan botol itu pun selalu berisi minyak. Mereka bertiga mempunyai cukup persediaan makanan untuk hampir 3 tahun selama musim kemarau itu yang panjang sekali. Beberapa waktu kemudian anak janda itu jatuh sakit dan meninggal. Janda itu memanggil Nabi Ilyas AS dan berkata “Hai Hamba Allah, apa yang terjadi dengan anak saya? Mengapa anak saya meninggal dunia?” Nabi Ilyas AS mengambil anak laki-laki itu dan membawanya ke kamarnya sendiri. Nabi Ilyas AS membaringkan anak itu di atas tempat tidur, lalu berdoa “Yaa Allah, Yaa Rabbku, mengapa Engkau mendatangkan kemalangan ini terhadap janda ini ? Ia sudah memberi roti kepadaku dan sekarang Engkau mencabut nyawa anaknya!”. Tiga kali Nabi Ilyas menelungkupkan badannya di atas anak itu, sambil berdoa “Yaa Allah, Yaa Rabbku, aku mohon kepada-Mu, kembalikanlah ruh anak ini ke dalam jasadnya biar dia hidup lagi dengan normal!”. Allah SWT mendengarkan doa Nabi Ilyas AS, anak itu mulai bernapas dan hidup kembali. Lalu Nabi Ilyas AS membawa anak itu kepada ibunya dan berkata “Ibu, ini anak Ibu! Ia sudah hidup kembali!”. Janda itu menjawab “Sekarang saya tahu bahwa Bapak adalah hamba Allah dan perkataan Bapak memang benar dari Allah SWT!”. Nabi Ilyas AS Dan Nabi-Nabi Ba’l Sudah tiga tahun tidak ada hujan di Isra’il. Pada suatu hari, Raja Ahab beserta orang-orang Isra’il yang kafir lainnya baru tersadar bahwa seruan Nabi Ilyas as itu benar. Setelah mereka tersadar, Nabi Ilyas AS mendapat wahyu dari Allah, “Hai Ilyas, pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa tidak lama lagi akan turun hujan di Isra’il ini!” firman Allah kepada Nabi Ilyas AS. Maka Nabi Ilyas AS pun mendatangi mereka namun mereka tetap saja masih agak membangkang dengan mengatakan “Ini dia si Pengacau di Isra’il !”. KemudianNabi Ilyas AS menjawab “Saya bukan pengacau, justru anda salah sendiri kenapa malah menyembah berhala-berhala Ba’l?! Anda melanggar perintah Allah SWT!”. Maka Nabi Ilyas AS pun disana langsung berdoa kepada Allah SWT “Yaa Allah, yaa Rabbku, hentikanlah musibah kekeringan ini!”. Maka musibah kekerangan itu pun dihentikan. Turunlah hujan di negeri Isra’il pada saat itu. Berhari-hari mereka hidup nikmat kembali karena musibah kekeringan itu telah berhenti, perekonomian mereka pun kembali memulih. Namun dengan adanya kenikmatan itu mereka tidak mau bersyukur kepada Allah SWT, malahan yang ada, mereka malah kembali lagi durhaka kepada Allah SWT, melakukan berbagai kemaksiatan. Bahkan mereka kembali lagi menyembah Dewa Ba’ Ilyas AS kembali berdakwah untuk memperingatkan kaumnya agar mau bertaubat kepada Allah SWT, namun dakwah Nabi Ilyas AS tidaklah dihiraukan oleh mereka. Maka Nabi Ilyas AS pun menyuruh mereka berkumpul dan Beliau berkata kepada Raja Ahab “Hai Raja Ahab, sekarang juga perintahkanlah kepada seluruh rakyat Isra’il untuk bertemu dengan saya di Jabal Qarmil Di Gunung Karmel. Bawa juga keempat ratus lima puluh nabi Ba’l nabi-nabi palsu penyembah Dewa Ba’l!”. Kemudian Raja Ahab mengerahkan seluruh rakyat dan nabi-nabi Ba’l itu ke Jabal Qarmil. Lalu Nabi Ilyas AS mendekati rakyat itu dan berkata “Sampai kapan kalian mau tetap menyembah berhala! Kalau Tuhan itu Allah, sembahlah Allah SWT ! Kalau Tuhan itu Ba’l, sembahlah Ba’l!”. Rakyat yang berkumpul di situ diam saja. Kemudian Nabi Ilyas AS berkata “Di antara nabi-nabi Allah hanya saya-lah yang tertinggal, padahal di sini ada 450 nabi Ba’l. Mari kita lihat siapakah Tuhan yang benar. Suruhlah nabi-nabi Ba’l itu mengambil seekor sapi jantan dan menyembelihnya, kemudian memotong-motongnya, lalu meletakkannya di atas kayu api. Tetapi mereka tidak boleh menyalakan api di situ. Saya akan menyembelih seekor sapi lagi dan memotong-motongnya serta meletakkannya di atas kayu api. Tapi saya pun tidak akan menyalakan api di situ. Biarlah nabi-nabi Ba’l itu berdoa kepada dewa mereka, dan saya pun akan berdoa kepada Allah SWT. Yang menjawab dengan mengirim api dari langit, Dialah Tuhan yang benar!”. Dan Seluruh rakyat berteriak “Setuju!”. Lalu nabi-nabi Ba’l memilih seekor sapi dan menyiapkannya. Setelah itu mereka berdoa kepada Ba’l dari pagi sampai tengah hari sambil berteriak-teriak “Jawablah kami, Ba’l!”. Mereka melakukan itu sambil terus menari-nari di sekeliling tempat daging sapi yang mereka letakkan. Tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Pada tengah hari mulailah Nabi Ilyas AS mengejek mereka “Berdoalah lebih keras lagi kepada dewa kalian! Kan Dewa Ba’l itu Tuhan kan?! Mungkin Dia sedang melamun, atau Dia sedang bepergian! Atau barangkali Dia sedang tidur, dan kalian harus membangunkan dia!”. Nabi-nabi Ba’l itu berdoa lebih keras lagi. Dan seperti biasanya, mereka menggores-gores badan mereka dengan pedang dan tombak sampai darah bercucuran. Itulah yang mereka lakukan terus-menerus sampai petang hari seperti orang kesurupan. Meskipun demikian, tetap saja tidak ada yang menjawab, tidak ada yang memperhatikan. Lalu Nabi Ilyas AS memanggil rakyat untuk berkumpul di sekelilingnya, kemudian Beliau AS mulai memperbaiki tempat peribadatan yang telah runtuh. Dengan batu-batu, Nabi Ilyas AS membangun kembali tempat ibadah kepada Allah SWT. Di sekeliling tempat itu beliau menggali parit yang cukup besar sehingga dapat menampung kurang lebih 15 liter air. Beliau AS menyusun kayu api di atas tempat persembahan qurban, lalu daging sapi dipotong-potong dan ditaruhnya di atas kayu itu. Kemudian beliau AS berkata “Isilah 4 tempayan dengan air sampai penuh, lalu tuangkan air itu ke atas persembahan qurban dan ke atas kayunya!”. Setelah mereka melakukan hal itu, beliau berkata “Sekali lagi,” lalu mereka melakukannya. “Satu kali lagi,” kata Nabi Ilyas, dan mereka melakukannya pula. Maka mengalirlah air di sekeliling tempat peribadatan itu sehingga paritnya pun penuh air. Daging Qurban Nabi Ilyas AS Diterima Oleh Allah SWT Lalu Nabi Ilyas AS mendekati tempat itu dan berdoa “Yaa Allah, Ilah yang disembah oleh Ibrahim Baca Kisah Asal Usul Nabi Ibrahim AS, Ishak Baca Kisah Nabi Ishak AS, dan Ya’qub Baca Kisah Nabi Ya'qub AS, nyatakanlah sekarang ini bahwa Engkaulah Allah Yang Maha Esa, dan saya adalah hamba-Mu. Jawablah, Yaa Allah! Jawablah saya supaya rakyat ini tahu bahwa Engkau, yaa Allah, adalah Ilah yang patut disembah, dan bahwa hanya kepada-Mu saja-lah mereka akan kembali!”. Lalu Allah SWT mengirim api dari langit. Api itu membakar hangus daging qurban Nabi Ilyas AS bersama kayu apinya, batu-batunya, dan tanahnya, serta menjilat habis air yang ada di dalam parit itu. Pada saat rakyat melihat hal itu, mereka tersungkur ke tanah untuk bersujud sambil berkata “Allah itu adalah Tuhan! Sungguh Allah-lah Tuhan yang benar!”. Kemudian Nabi Ilyas AS berkata “Tangkap nabi-nabi Ba’l itu! Jangan biarkan seorang pun lolos!”. Lalu semua nabi Ba’l itu dibunuh pada hari itu juga, dan Allah Yang Maha Esa lagi Yang Mahakuasa dimuliakan. Orang-orang yang ada di situ bertahmid memuji Allah SWT. Setelah itu Nabi Ilyas AS berkata kepada Raja Ahab “Sebentar lagi akan turun hujan, silakan Raja Ahab pergi !”. Lalu Raja Ahab pergi dari tempat itu dan Nabi Ilyas AS naik ke atas Jabal Qarmil Gunung Karmel, dan disitu Nabi Ilyas AS lalu bersujud kepada Allah SWT dengan mukanya ke tanah. Lalu Allah SWT menurunkan hujan lebat ke negeri Isra’il. Dalam sekejap langit menjadi mendung, dan angin kencang mulai bertiup, dan hujan badai pun turun. Maka Raja Ahab pun naik ke keretanya untuk pulang ke daerahnya. Dan ketika itu, tiba-tiba saja Allah SWT memberikan mukjizat dan keajaiban kepada Nabi Ilyas AS setelah Nabi Ilyas AS melipat jubahnya ke atas pinggangnya, yaitu dia dapat berlari dengan cepat mendahului kereta Raja Ahab untuk menuju ke pintu gerbang kota. Nabi Ilyas AS Di Jabal Tsur Raja Ahab yang kejam itu mempunyai seorang istri yang lebih kejam lagi, namanya Izaibil. Ketika Ratu Izaibil mendengar bahwa nabi-nabi Ba’l sudah dibunuh oleh Nabi Ilyas AS, ia marah sekali karena ia menyembah Dewa Ba’l. Maka Izaibil mengirim berita ini kepada Nabi Ilyas AS “Nabi-nabi saya kau bunuh; saya bersumpah bahwa sebelum besok malam saya akan membunuhmu”.Nabi Ilyas AS menjadi takut, lalu melarikan diri supaya tidak dibunuh. Beliau AS berjalan kaki selama satu hari dan berhenti di bawah sebuah pohon. Di situ beliau duduk dan ingin mati saja. “Saya tidak tahan lagi, Yaa Allah,” katanya kepada Allah SWT. “Ambillah nyawa saya. Saya mau mati saja!”. Lalu beliau berbaring di bawah pohon itu dan tertidur. Tiba-tiba seorang malaikat menyentuhnya dan berkata “Bangun, Ilyas, makanlah!”. Nabi Ilyas AS melihat bahwa ada sepotong roti bakar dan sebuah kendi berisi air di dekat kepalanya. Beliau bangun, makan, dan minum, lalu tidur lagi. Untuk kedua kalinya Malaikat Allah datang menyentuhnya dan berkata “Bangun, Ilyas, makanlah, supaya kau dapat tahan mengadakan perjalanan jauh!”.Nabi Ilyas bangun, lalu makan dan minum. Beliau menjadi kuat dan dapat berjalan selama 40 hari lamanya ke Jabal Tsur Gunung Sinai. Di sana Nabi Ilyas bermalam di dalam gua. Ketika Nabi Ilyas AS berada disana, maka Allah SWT mengazab Ratu Izaibil dan orang-orang Isra’il dengan ditimpa musibah yang berat, yaitu gempa bumi yang dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan. Selesailah halaman kehidupan dunia mereka dan mereka akan dihadirkan di hadapan Allah SWT pada hari kiamat. Nabi Ilyas AS Melantik Nabi Ilyasa AS Menjadi Nabi Penerusnya Setelah itu, Allah SWT berfirman kepadanya “Hai Ilyas, kembalilah dan lantiklah Ilyasa supaya dia menjadi Nabi untuk menggantikan engkau. Jangan putus asa lagi. Masih ada 7000 orang di Isra’il yang tetap setia kepada-Ku dan tidak pernah sujud menyembah patung Dewa Ba’l!”. Lalu berangkatlah Nabi Ilyas AS ke rumah Nabi Ilyasa AS dan mendapatinya sedang membajak dengan pasangan sapi. Ketika Nabi Ilyas AS melewati Nabi Ilyasa AS,Nabi Ilyas AS melepaskan jubahnya dan melemparkannya ke bahu Nabi Ilyasa AS. Nabi Ilyasa ASmeninggalkan sapi-sapinya dan mengikuti Nabi Ilyas AS yang melantiknya menjadi Nabi Allah juga. KemudianNabi Ilyasa AS minta ijin berpamitan kepada orang tuanya, lalu berqurban yakni menyembelih sepasang domba dan memasak dagingnya. Kemudian dia memberikan daging domba itu kepada para pembantunya, kemudian mereka pun memakannya. Sesudah itu Nabi Ilyasa AS bersiap-siap untuk menjadi Nabi yang bertugas untuk membantu Nabi Ilyas AS dalam dakwahnya terhadap Bani Isra’il.
. 452 204 72 162 209 424 399 348

mengapa nabi ilyas lari ke sungai kerit